Vaksinasi dan PTM Bisa Bikin Bisnis Odong-Odong Hidup Lagi

- Rabu, 8 September 2021 | 17:44 WIB
Sejak pandemi Covid-19, odong-odong menjadi yang terdampak cukup parah. Pendapatan yang merosot tajam, karena sepinya anak-anak yang menikmati naik odong-odong. (Ayobandung.com/Mildan Abdalloh)
Sejak pandemi Covid-19, odong-odong menjadi yang terdampak cukup parah. Pendapatan yang merosot tajam, karena sepinya anak-anak yang menikmati naik odong-odong. (Ayobandung.com/Mildan Abdalloh)

CIPARAY, AYOBANDUNG.COM — Vaksinasi yang dilakukan terus-menerus ditambah Pembelajaran Tatap Muka (PTM) menjadi harapan baru bagi pelaku usaha odong-odong.

Sejak pandemi Covid-19, odong-odong menjadi yang terdampak cukup parah. Pendapatan yang merosot tajam, karena sepinya anak-anak yang menikmati naik odong-odong.

"Pendapatan turun drastis, sejak pandemi Covid-19," ujar Siti Sara (30) pelaku usaha odong-odong asal Ciparay, Kabupaten Bandung.

Siti mengatakan, dirinya memiliki 12 odong-odong yang dioperasikan oleh warga sekitar.

Odong-odong tersebut biasanya berada di sekolah, TK, maupun tempat wisata, yang ada di wilayah Timur Kabupaten Bandung seperti Majalaya, Ciparay, Pacet, Kertasari dan Solokan Jeruk.

Namun dalam setahun terakhir, aktivitas usahanya terus mengalami penurunan. Karena sasaran pangkalan odong-odong seperti sekolah ditutup sementara.

Pun dengan objek wisata yang menjadi pangkalan lainnya, dalam beberapa bulan terakhir ditutup. Kondisi tersebut menyebabkan merosotnya omzet.

"Anak-anak juga banyak yang tidak naik odong-odong sekarang," katanya.

Kondisi ekonomi masyarakat yang terdampak Covid-19 membuat anak-anak mencari hiburan lebih murah. Alhasil, naik odong-odong menjadi pilihan kesekian.

Buntutnya, pelaku usaha menjadi kehilangan omzet besar.

Padahal, sebelum pandemi, kata Siti, dirinya memiliki 12 odong-odong yang beroperasi secara normal. Namun kini, hanya 6 odong-odong saja yang masih aktif membawa anak-anak.

Penghasilan yang didapat per unit berkurang cukup besar. Sebelum pandemi, Setiap Odong-odong bisa menghasilkan uang sekitar Rp150.0000, namun saat ini hanya berkisar antra Rp80.000-Rp100.000.

"Sopir odong-odong juga jadi banyak yang berhenti. Ada yang beralih kerja serabutan, atau bekerja yang lain," katanya.

Bahkan tidak sedikit pemilik yang menjual odong-odongnya karena menurunnya pendapatan.

Siti berharap, dengan vaksinasi yang dilakukan secara gencar-gencaran bisa meningkatkan kepercayaan diri masyarakat juga terciptanya herd immunity.

Pada gilirannya, kasus Covid-19 menurun, geliat ekonomi normal kembali, dan hiburan odong-odong pun ramai lagi.

Begitupun degan diberlakukannya PTM di Kabupaten Bandung, diharapkan bisa memberi kabar baik untuk bangkitnya ekonomi pelaku usaha odong-odong.

"Kami siap menerapkan protokol kesehatan. Baik pengurangan kapasitas, maupun keharusan menggunakan masker," tutupnya. [*]

Baca Juga: Demi Bikin Mural di Gang, Bos Odong-odong Rela Biayai Puluhan Juta

Baca Juga: Awas, Odong-Odong Ilegal dan Bisa Kena Tilang

Baca Juga: Langgar UU, Odong-odong di Tasikmalaya Segera Ditertibkan

Editor: Aris Abdulsalam

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X